Hancurnya hati menggeramkan rasa
Nebastala seakan hendak runtuh, temaram
Awan-awan laksana pergi menjauh tanpa jatmika
Sendu yang menghampiri, menyesakkan
Jalan menuju titis seakan aksa
Sedang diri hampir terjatuh
Dalam kubangan
Yang telah lalu
Sakitnya patah hati, bagai hancur, masygul, sesak di dada
Namun, roda kehidupan terus berjalan
Tiada asa sujana yang boleh mati
Sakit hati biarlah menepi. Esok, cahya mentari semoga menyinari. Bahagia, semoga bertamu. Bersyukurlah!
Seri Tanjung, 14 Maret 2021
Biodata Penulis
Rizki Habibillah, pria yang sedang berkuliah Strata-1 di sebuah perguruan Tinggi ini suka menulis puisi sejak duduk di bangku SMA. Rizki, begitu ia bisa dipanggil dapat dihubungi melalui E-mail : calenzher@gmail.com.