Ini tentang sebuah prespektif, tentang aku yang menginginkan koma dan kamu yang memilih titik
Dulu kita adalah dua insan asing, sampai pada akhirnya dipertemukan dalam ruang yang ku sebut bahagia
Anganku anganmu yang tak pernah berjalan sebahu
Ruang waktuku sekian lama yang tak pernah berujung temu, dan hadirmu hanya untuk mengabari hati yang tidak pasti
Ada kalanya yang berjuang lelah dengan apa yang ia lakukan
Dicintai olehku kau selalu merasa kurang, perhatianmu yang ku sangka harapan
Ternyata hilang bak debu yang berterbangan
Kini, jauh lebih baik sendiri dari pada berdua dengan orang yang tak pernah menginginkan jalan beriringan
Selama ini aku bertahan, karena aku memilih aman demi menghindari kehilangan
Perihal rasa yang tak pernah menyatu, rindu yang tak pernah tersampaikan
Ku mohon bersabarlah,
karena Tuhan tau apa yang kamu butuhkan
bukan apa yang kamu inginkan
Malang, 11 Maret 2021
Biodata Penulis
Amelia Eka budiyati, mahasiswa semester 2 Stikes Kepanjen yang hobi menorehkan perasaannya lewat puisi yang beralamat di Jalan Belimbing No.36 Turen, Malang. Si tukang nangis yang suka marah-marah, jejaknya bisa dilacak melalui akun Instagram @ameliaekb_ dan bisa mengirimkan email ameliaeka2502@gmail.com .