Oleh: Nurul Eva Rismayanti
Teduh lembayung memayungi elegi
Pada siul burung pelatuk yang merdu
Dirobohkan panggung-panggung dramanya
Mengiringi sujud panjang sore itu
Keimanan tak ubahnya seperti karang
Yang dipagari dengan doa
Terjangan ombak begitu tinggi
Bersamaan dengan egonya
Menilik nurani yang tengah bersenandika
Saling beradu tutur yang benar
Dengan kata-kata yang pongah
Lupa diri hanya wayang Sang Mahakuasa
Sembahku padamu Tuhan
Kembalikan nikmat hatiku saat memujamu
Tetes air mata yang masih ingin kau terima
Sebab mataku sudah kian buta dan payah
Kehilangan arah
Sidoarjo, 29 Juli 2021