Tentang Tanya
Oleh : Muhasyim
Wie, baiknya kita berdamai saja dengan rimba jumawa di seberang bukit sana
kau tahu, sejak pertama kali aku menyukai langit yang memerah
harap sering ku gantung di garis bayang bersela
sepanjang hari aku menanti langit itu datang lagi
selalu ku nanti
meskipun aku takut Wie,
diantara kita hanyalah sebuah omong kosong yang bahkan tak memahami
mana senja, mana pagi
langit itu klise Wie,
malam ini suaramu menjelma gelap yang kerap membuatku terjaga
dalam setiap tanya aku mentertawakan ungkapan lama mu itu
ya, kau selalu menyiksaku dengan rasa rindu dibentangi waktu
kabarmu tak lebih dari botol kosong di laut yang memisahkan kita
sesekali aku ingin meraba langit lalu berharap
ada jalan pintas untukku menemukanmu
yang barangkali tak sekalipun menyimpan rasa rindu yang sama
tak apa Wie,
bila memang kau sudah memiliki hidup yang damai disana
biar saja aku sesekali merindu sembari selalu mendoakanmu
meski dalam setiap pejamku suaramu tetap menjelma gelap
dan ya, langit itu masih juga klise Wie
Labuhanbatu Selatan, 30 Maret 2022