Anjil Nistrina
Abstrak
"Dipinggir jalanan kota yang ramai
Seorang gadis kecil berjalan perlahan
Dengan raut wajah penuh pikiran
Hingga suara kendaraan berlalu-lalang pun ia abaikan.
Lalu gadis kecil itu berjalan menyusuri hutan kota
Langkahnya yang kecil dengan tatapan lurus kearah jalanan kota
Juga rintikan hujan yang mulai membasahi tubuhnya.
Terlihat dari raut wajahnya
Gadis ini menyimpan banyak kesedihan
Ditambah lagi, cuaca yang kurang bersahabat
Membuat langkahnya semakin cepat.
Ingin aku sekali aku bertanya
Beban apa yang membuatnya begitu sedih
Seakan-akan ia menahan banyak penderitaan
Namun, apa boleh buat?
Aku takut menganggunya.
Gadis itu menepi, karena hujan sudah tidak bisa ditoleransi
Dari wajahnya terlihat memang dia sedang tidak baik-baik saja
Dari kejauhan, dia menatap seorang anak perempuan bersama ayahnya
Mereka sedang tertawa bahagia
Dia tersenyum seakan-akan ikut merasakan kebahagiaan mereka.
Kini, aku sedikit lega
Setidaknya dia sudah tersenyum bahagia
Meskipun kebahagiaan yang datang bukan dari dirinya
Tapi dengan melihat orang lain bahagia
Kita juga bisa bahagia."
Banda Aceh, 10 Mei 2022