Bi Hurin In
Hujan Kala Itu
"Rintik hujan ringkih merintih.
Menggelitik lentik jemari ini.
Menggapai buku harian dalam lemari.
Kubuka sampul itu.
Tulisan usang berdebu.
Tak pernah lagi terjamah olehku.
Puisi tentangmu dan hujan kala itu
Pernah terdengar merdu,
Namun kini parau di telingaku.
Terkenang pada satu ingatan kala hujan.
Senyummu menghempas dinginnya hujan.
Pelukmu meredakan sebuah kekhawatiran.
Andai kau tau. Aku merindumu.
Mimpi tentangmu selalu membangunkanku.
Dan aku masih mencarimu di gelap malamku."
Surabaya, 9 Mei 2022