Kayla Gabriella Putri Massi
Laraku
"Izinkan aku menangis sementara waktu saja
Bukan sebab aku tak mempunyai nalar yang selalu mengatasi problem menggunakan tangisan air mata
Aku hanya ingin memadahkan rasa lara yang terletak dalam diri ini
supaya dia berderai bersama air mata yang jatuh dan mengering sebab tiupan angin yang kemudian sirna...
Walaupun diriku menyadari bahwa rasa lara itu tidak akan mudah untuk sirna, seperti keringnya air mata dan seperti ombak yang menerjang tumpukan pasir.
Rasa lara yang kurasa ialah seperti sebuah karang yang terbenam dihantam angin, namun tetap bersiteguh.
Tetapi, itu bukanlah argumen untuk aku berhanyut pada kepedihan, bukan argumen untuk aku berputus asa di keadaan.
Perjalanan hidupku belum berakhir...
Masih ada berjuta narasi yg wajib diselesaikan tepat saat.
Residu waktuku masih memadai untuk mengurus kepedihan dan cukup untuk menatah kembali canda tawa."
Jakarta, 12 Juni 2008