Anjerita Sani Silaban
Api atau ambisi
gelap dalam cahaya, panas dalam kedinginan
sudah separah itu alur ceritanya namun kita masih bungkam
sudah sehancur itu kodisi namun engkau masih tenang dalam tahta kerajaan
gelagak apalagi yang engkau pakai hingga rakyat geram?
terkungkung dalam penderitaan
akan kah kami jadi kelinci percobaan
sudah lah, istrahat saja, duduk diam dalam singgasana
tak usah hiraukan kami yang makan berkuahkan air mata.
bukan kah engkau sudah lelah mengetuk pintu kami, memberikan amplop untuk menarik simpati
Tuan, uang dan janji manis saja tidak bisa menebus penderitaan ini
kerongkongan dada sudah sesak untuk terus mendesak
bukan api atau ambisi yang kutulisi
bukan opini untuk menungangi
bukan cerita suara hati
demi suara yang melarat dan beban rakyat
aku tuliskan gambaran matinya hati nurani mu , apakah kami harus melayat?
Padang, 17 Juni 2022